Spurs Susah Juara, Daniel Levy pun Bingung

Levy menjabat sebagai petinggi klub sejak Desember 2000 dan kini menjadi ketua klub terlama di Premier League. Di bawah kepemimpinannya, Spurs menunjukkan keinginan besar untuk bersaing di level tertinggi.

Lebih dari £1,7 miliar telah dikeluarkan oleh Levy untuk mendatangkan pemain selama hampir 25 tahun terakhir. Beberapa nama bintang berhasil didatangkan, seperti Dimitar Berbatov, Luka Modric, dan Gareth Bale.

Namun, hasil yang diperoleh sering kali mengecewakan karena Spurs tetap gagal meraih trofi. Klub bahkan dijuluki 'Spursy' karena sering tidak mampu mempertahankan keunggulan atau melewatkan kesempatan menjadi juara.

Selama di bawah kendali Levy, Spurs telah mencapai partai final sebanyak tujuh kali—termasuk lima final Piala Liga Inggris, satu final Liga Champions, dan satu Liga Europa. Hanya dua gelar yang berhasil dimenangkan, yaitu Piala Liga Inggris tahun 2008 dan Liga Europa pada 2025.

Ketidakmampuan untuk meraih gelar ini membuat Levy merasa kebingungan.

"Ambisi kami selalu konsisten. Perasaan itu akhirnya kami rasakan ketika berhasil menjuarai Liga Europa—terima kasih kepada Ange. Tapi itu belum cukup. Tidak pernah cukup," ujar Levy kepada The Overlap.

"Kami telah mencapai semifinal sebanyak 16 atau 17 kali, tujuh kali ke final, namun jarang menang. Kami tahu seharusnya bisa memanfaatkan momentum itu untuk tetap meraih kemenangan. Kami hanya mendapatkan dua trofi dalam lebih dari dua dekade. Sebagian besar hanya hampir juara," lanjutnya.

"Saya tidak tahu mengapa ini bisa terjadi, karena saya bukan orang yang menentukan susunan tim atau memberikan motivasi kepada para pemain."