Karam Di Montreal, Iga Swiatek Akui Lakukan Terlalu Banyak Kesalahan
2025-08-06 00:20:21 By Odegaard

Namun, petenis berkebangsaan Polandia kalah dua set langsung dari petenis berkebangsaan Denmark, Clara Tauson di babak keempat Canadian Open. Ia tampak tidak terhentikan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk memenangkan gelar Wimbledon pertama dalam kariernya dengan memperlihatkan performa yang dominan dan tidak kehilangan satu set pun sejak mengalahkan petenis AS, Catherine McNally di babak kedua Wimbledon.
Bagi Tauson, kemenangan tersebut menjadi kemenangan kelimanya atas petenis peringkat 10 besar. Kemenangan tersebut juga menjadi balas dendam manis setelah ia kalah telak dari petenis berkebangsaan Polandia di babak keempat Wimbledon satu bulan lalu.
Performa tersebut menjadi salah satu performa yang mantan petenis peringkat 1 dunia tidak ingin ingat, salah satunya karena ia melakukan 46 unforced error di sepanjang pertandingan, 25 di antaranya disebabkan oleh forehand sang petenis yang biasanya begitu mengagumkan. Dikenal luas sebagai salah satu petenis dengan forehand terbaik, kecerobohan tersebut sungguh mengejutkan.
Setelah pertandingan, petenis yang telah mengantongi enam gelar Grand Slam menyadari kesalahan yang ia lakukan, terutama di babak tiebrak, di mana ia kalah dengan 1/7, tetapi ia juga memuji Tauson dengan ia tidak mampu menemukan jawaban apa pun menghadapi permainan brilian yang diperlihatkan petenis berusia 22 tahun.
“Saya melakukan terlalu banyak kesalahan di babak tiebreak,” aku Swiatek. “Di set kedua, saya merasa Clara menggunakan angin untuk keuntungannya dan saya tidak benar-benar mengetahui bagaimana menyelesaikan masalah. Saya pastinya melakukan terlalu banyak kesalahan dengan bola yang seharusnya bisa saya mainkan.”
Usai melalui musim grass-court yang sukses, di mana ia memenangkan gelar Grand Slam lain dan lolos ke final lain, Canadian Open menjadi turnamen hard-court pertama sang petenis sejak Miami Open. Ia juga menyadari bahwa ia membutuhkan waktu untuk beradaptasi dari turnamen grass-court kembali ke turnamen hard-court.
“Tentu saja, saya tidak bermain dengan sempurna di sini. Saya selalu merasa saya harus beradaptasi dengan hard-court. Dan pertandingan seperti ini juga menjadi peluang untuk belajar. Saya merasa saya melakukan kesalahan yang sama seperti yang saya lakukan di akhir musim hard-court saya pada bulan Maret,” sambung Swiatek.
Swiatek tentu akan berharap untuk bisa mengatasi kesalahan tersebut jelang periode sibuk yang akan menghadangnya dengan turnamen WTA level 1000 lain mengikuti di Cincinnati sebelum US Open dimulai.
Sedang Tayang






🔥 Populer











