Iga Swiatek Utarakan Apa Yang Carlos Alcaraz Lakukan Dan Jadi Inspirasi

2025-07-27 23:40:57 By Odegaard

Jeda singkat tersebut memang hanya dialami petenis berkebangsaan Polandia, tetapi jeda tersebut sangat pantas ia dapatkan setelah menjalani musim yang cukup melelahkan sampai sejauh ini.

 

Tekanan terhadap petenis berusia 23 tahun tanpa diragukan belum pernah seintens itu, karena pertanyaan tentang ketidakmampuannya meraih gelar, paceklik gelar yang berlangsung kurang lebih selama 12 bulan, semakin menguat.

 

Namun, mantan petenis peringkat 1 dunia membungkam semua keraguan di Wimbledon, melejit meraih gelar di lapangan yang diyakini banyak orang sebagai permukaan yang paling tidak disukai sang petenis.

 

Dan sementara Alcaraz gagal mempertahankan gelar Wimbledon, petenis berkebangsaan Polandia tetap memuji petenis berkebangsaan Spanyol, bahkan menguraikan satu hal yang petenis berkebangsaan Spanyol lakukan yang sangat ia harapkan bisa ia lakukan.

 

Pertama, berbicara tentang Alcaraz bersama TVA Sports, petenis yang telah mengantongi enam gelar Grand Slam memberikan pengakuan yang jujur.

 

“Saya harap saya lebih seperti Carlos kaarena saya harus mengatakan bahwa ia inspirasi besar terkait hal itu. Ia selalu mengatakan bahwa hal paling penting baginya di lapangan tenis adalah menikmatinya, bersenang-senang, dan saya kadang-kadang lupa tentang hal itu dan kadang-kadang dengan semua tekanan yang mengelilingi serta hal-hal yang harus kami lakukan di luar lapangan, anda harus mengingatkan diri anda sendiri tentang anak ini yang mulai bermain tenis alih-alih menang untuk orang lain dan memikul beban ini di pundan anda,” jelas Swiatek.

 

“Yang jelas, ketika Carlos memperlihatkan hal itu dan ketika ia membicarakan tentang hal itu, itu selalu menjadi pengingat yang positif bagi saya dan saya berusaha untuk melakukannya juga, tetapi tanpa saya mengerjakannya, saya pikir, pikiran saya secara otomatis akan tertuju pada berlatih, berlatih, dan berlatih saja.”

 

Petenis berkebangsaan Polandia lalu menyinggung tentang turnamen WTA level 1000 yang digelar lebih panjang, seperti di Toronto.

 

“Saya sudah agak terbiasa. Saya rasa saya suka bermain di turnamen-turnamen yang lebih pendek karena secara fisik saya selalu merasa lebih efisien, bisa dibilang begitu, dan saya bisa bertahan lebih lama,” tutur Swiatek.

 

“Kadang-kadang saya merasa lawan-lawan saya di semifinal atau final, saya merasa sangat lelah, tetapi kini kami mendapatkan lebih banyak waktu untuk memulihkan diri, jadi, saya pikir secara fisik tidak terlalu penting, tetapi yang lebih penting adalah kemampuan mental untuk menghadapi hari-hari jeda. Ini bukan seperti kami punya hari libur dan kami pergi berlibur selama 24 jam, kami menunggu pertandingan, kami memikirkannya, jadi, saya pikir mengatasinya adalah bagian yang sulit, tetapi saya harus akui bahwa saya sudah terbiasa. Kami juga mendapatkan banyak hari jeda di Grand Slam, jadi, tidak masalah.”